Asuhan Keperawatan Fraktur Mandibula Pdf
Faktor-faktor tersebut adalah sumber potensial terjadinya infeksi. Pemeriksaan fisik Area sekitar tulang yang terinfeksi menjadi bengkak dan terasa lembek bila dipalpasi. Bisa juga terdapat eritema atau kemerahan dan panas. Efek sistemik menunjukkan adanya demam biasanya diatas 380, takhikardi, irritable, lemah, bengkak, nyeri, maupun eritema. Riwayat psikososial Pasien seringkali merasa ketakutan, khawatir infeksinya tidak dapat sembuh, takut diamputasi. Biasanya pasien dirawat lama di rumah sakit sehingga perawat perlu mengkaji perubahan-perubahan kehidupan khususnya hubungannya dengan keluarga, pekerjaan atau sekolah.
Oct 05, 2010 KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN. 27 Oktober 2010. Asuhan Keperawatan Pada Fraktur Mandibula. Di 5:53 AM Rabu, 27 Oktober 2010. GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL OSTEOMIELITIS Nasrullah Osteomielitis, Laporan Pendahuluan Dan Konsep Asuhan Keperawatan 2011 Nasrullah Laporan Singkat OSTEOMIELITIS (Laporan Pendahuluan dan Ko. ULASAN: ca mandibula pdf. Diagnosa Keperawatan untuk Kekurangan Volume Cairan. Cairan ke dalam ruang ketiga. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Keracunan.
Mengurangi rasa nyeri dan DP. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan nyeri, alat imobilisasi dan keterbatasan menahan beban berat badan. Tujuan / Hasil Pasien: Gangguan mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan b. Kriteria Hasil: 1) Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin 2) Mempertahankan posisi fungsional 3) Meningkatkan / fungsi yang sakit 4) Menunjukkna teknik mampu melakukan aktivitas c. Intervensi dan Rasionalisasi: Intervensi Mandiri: Pertahankan tirah baring dalam 1. Posisi yang di programkan Tinggikan ekstremitas yang sakit, instruksikan klien / bantu dalam latihan rentang gerak pada ekstremitas yang sakit dan tak sakit Beri penyanggah pada ekstremitas yang sakit pada saat bergerak Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas Berikan dorongan pada klien untuk melakukan AKS dalam lingkup keterbatasan dan beri bantuan sesuai kebutuhan Ubah posisi secara periodik Kolabortasi: Fisioterapi / aoakulasi terapi Rasionalisasi Agar gangguan mobilitas fisik dapat berkurang 2.
Jurnal Fraktur Mandibula
Fraktur os.mandibularis Definisi Rusaknya kontinuitas tulang mandibular yang dapat disebabkan oleh trauma baik secara langsung atau tidak langsung. Patofisiologi Penyebab fraktur adalah trauma Fraktur patologis; fraktur yang diakibatkan oleh trauma minimal atau tanpa trauma berupa yang disebabkan oleh suatu proses., yaitu: Osteoporosis imperfekta Osteoporosis Penyakit metabolik Trauma Trauma, yaitu benturan pada tulang. Biasanya penderita terjatuh dengan posisi dagu langsung terbentur dengan benda keras (jalanan). Tanda dan gejala Nyeri hebat di tempat fraktur Tak mampu menggerakkan dagu bawah Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti: fungsi berubah, bengkak, kripitasi, sepsis pada fraktur terbuka, deformitas. Pemeriksaan penunjang X.ray Bone scans, tomogram, atau mri scans Arteriogram: dilakukan bila ada kerusakan vaskuler.
Tempatkan dalam posisi terlentang secara periodik e. Bantu / dorong perawatan diri / kebersihan (mandi keramas) f. Dorong peningkatan masukan sampai 2000 – 3000 mliter / hr termasuk air asam, jus. Pasien mungkin dibatasi oleh pandangan diri / persepsi diri tentang keterbatasan fisik aktual b. Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tunas otot, mempertahankan gerak sendi, mencegah kontraktur / afroji c. Kontraksi otot isometrik tanpa menekuk sendi / menggerakkan tungkai dan membantu mempertahankan kekuatan dengan masa otot d. Menurunkan resiko kontraktur heksi pangul e.
Kreatmin, trauma otot meningkat beban creatrain untuk klirens ginjal. ( Doenges, 2000: 762 ) E. Penatalaksanaan Terapi Konservatif - Proteksi saja Misal mitella untuk fraktur collum chirorgicom homeri dengan kedudukan baik. - Imobilisasi saja tanpa reposisi Misal pemasangan gips pada fraktur incomplete dan fraktur dengan kedudukan baik. - Reposisi tertutup dan fiksasi dengan gips Misal pada fraktur supracondillus, fraktur collest, fraktur smith, reposisi dapat dalam anestesi umum / lokal. - Traksi untuk reposisi secara perlahan Pada anak-anak dipakai traksi kulit. Traksi kulit terbatas untuk 4 minggu dengan beban kurang dari 5 kg.
Hindari menggunakan sprei / bantal plastik di bawah ekstremitas dalm gips. Evaluasi keluhan nyeri, perhatikan lokasi karakteristik, intensitas (0-10) e. Dorong pasien untuk mendiskusikan masalah sampai dengan cedera. Dorong menggunakan teknik managemen stress / nyeri g.
- Traksi untuk reposisi secara perlahan Pada anak-anak dipakai traksi kulit. Traksi kulit terbatas untuk 4 minggu dengan beban kurang dari 5 kg. Terapi Operatif - Reposisi terbuka, fiksasi interna Reposisi tertutup dengan kontrol radiologis diikuti fiksasi eksterna terapi operatif dengan reposisi anatomis diikuti dengan fiksasi interna (open reduction and internal fixation), artoplasti eksisional, eksisi fragmen dan pemasangan endoprostesus. ( Mansjoer, 2000: 348 ) F.
Balut luka dengan kasa kering dan steril, gunakan plester kertas. R/ tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi. Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan, misalnya debridement. R/ agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya. Setelah debridement, ganti balutan sesuai kebutuhan. R/ balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung kondisi parah/ tidak nya luka, agar tidak terjadi infeksi.
Intervensi Independen: Menjelaskan tentang kelainan yg muncul prognosa, dan harapan yang akan datang. Memberikan dukungan cara-cara mobilisasi dan ambulasi sebagaimana yang dianjurkan oleh bagian fisioterapi. Memilah-milah aktifitas yg bisa mandiri dan yang harus dibantu. Mengidentifikasi pelayanan umum yang tersedia seperti team rehabilitasi, perawat keluarga (home care) Mendiskusikan tentang perawatan lanjutan. Rasional Pasien mengetahui kondisi saat ini dan hari depan sehingga pasien dapat menentu kan pilihan. Sebagian besar fraktur memerlukan penopang dan fiksasi selama proses pe- nyembuhan shg keterlambatan penyembuhan disebabkan oleh penggunaan alat bantu yang kurang tepat. Mengorganisasikan kegiatan yang diperlu kan dan siapa yang perlu menolongnya (apakah fisioterapist, perawat atau ke- luarga).
2) Fraktur segmental garis patah lebih dari satu tetapi saling berhubungan 3) Fraktur multiple garis patah lebih dari satu tetapi pada tulang yang berlainan. C) Bergeser-tidak bergeser Fraktur tidak bergeser garis patali kompli tetapi kedua fragmen tidak bergeser. Mp3 free download.
Keamanan Gejala: alergi/sensitive terhadap obat, makanan, plester, dan larutan; Defisiensi immune (peningkaan risiko infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan); Munculnya kanker / terapi kanker terbaru; Riwayat keluarga tentang hipertermia malignant/reaksi anestesi; Riwayat penyakit hepatic (efek dari detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah koagulasi); Riwayat transfuse darah / reaksi transfuse. Microsoft works 4 5 oem bmw. Tanda: menculnya proses infeksi yang melelahkan; demam. Penyuluhan / Pembelajaran Gejala: pengguanaan antikoagulasi, steroid, antibiotic, antihipertensi, kardiotonik glokosid, antidisritmia, bronchodilator, diuretic, dekongestan, analgesic, antiinflamasi, antikonvulsan atau tranquilizer dan juga obat yang dijual bebas, atau obat-obatan rekreasional.
Klien dirawat di IRDB dengan keluhan utama waktu masuk RS yaitu penurunan kesadaran akibat kecelakanan lalu lintas yang dialami penderita 2 jam sebelum masuk RS. Pada waktu kecelakaan klien sedang mengendarai motor dalam keadaan mabuk tiba-tiba motor terjatuh mekanisme selanjutnya tidak diketahui. Klien muntah 1x dalam perjalanan ke RS Prof R.D Kandou Manado ± ½ gelas aqua isi sisa makanan, sebelumnya penderita sudah dibawa ke RS AURI namun belum mendapat perawatan saat dikaji klien mengatakan nyeri diwajah sebelah kiri, susah untuk bicara dengan skala nyeri 7.
Meningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi, perawatan diri langsung f. Mempertahankan hidrasi tubuh menurunkan resiko infexi urinarius, pembentukan batu dan konstipasi. Kerusakan Integritas Jaringan berhubungan dengan fraktur terbuka Intervensi: a. Kaji kulit untuk luka terbuka, benda asing, kemerahan, pendarahan, perubahan warna b. Massase kulit dan penonjolan tulang pertahankan tempat tidur kering dan bebas kerutan c.
(Mansjoer, 2000: 348). Pada pemasangan bidai / gips / traksi maka dilakukan imobilisasi pada bagian yang patah, imobilisasi dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan otot dan densitas tulang agak cepat (Price & Willsen, 1995: 1192). Pasien yang harus imobilisasi setelah patah tulang akan menderita komplikasi dari imobilisasi antara lain: adanya rasa tidak enak, iritasi kulit dan luka yang disebabkan oleh penekanan, hilangnya otot (Long, 1996: 378). Kurang perawatan diri dapat terjadi bila sebagian tubuh diimobilisasi, mengakibatkan berkurangnya kemampuan perawatan diri (Carpenito, 1999: 346). Pada reduksi terbuka dan fiksasi interna (OKIF) fragme-fragmen tulang dipertahankan dengan pen, sekrup, pelat, paku.
Fraksi terbuka Pembedahan debridement dan irigrasi Imunisasi tetanus Terapi antibiotic prophylactic Immobilisasi (Smeltzer, 2001). MANAJEMEN KEPERAWATAN I.
Pada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah tempat fraktur. Fragmen sering saling melingkupi satu sama lain sampai 2,5 sampai 5 cm. Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya fragmen satu dengan lainnya (uji krepitus dapat kerusakan jaringan lunak yang lebih berat).
Patah karena tulang tidak dapat mengabsorbsi energi karena berjalan terlalu jauh. Pathofisiologi/Pathway Fraktur / patah tulang terjadi karena benturan tubuh, jatuh / trauma (long, 1996: 356). Baik itu karena trauma langsung, misalnya: tulang kaki terbentur bumper mobil, karena trauma tidak langsung, misalnya: seseorang yang jatuh dengan telapak tangan menyangga. Juga bisa oleh karena trauma akibat tarikan otot misalnya tulang patella dan dekranon, karena otot triseps dan biseps mendadak berkontraksi. (Oswari, 2000: 147). Fraktur dibagi menjadi fraktur terbuka dan fraktur tertutup. Tertutup bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar.
(Corwin, 2000: 299). Insufisiensi pembuluh darah atau penekanan serabut saraf yang berkaitan dengan pembekakan yang tidak ditangani dapat menurunkan asupan darah ke ekstremitas dan mengakibatkan kerusakan saraf perifer. Bila tidak terkontrol pembengkakan dapat mengakibatkan peningkatan tekanan jaringan, oklusi darah total dan berakibat anoksia mengakibatkan rusaknya serabut saraf maupun jaringan otot. Komplikasi ini dinamakan syndrom kompartemen. (Brunner & Suddarth, 2002: 2287). Pengobatan dari fraktur tertutup bisa konservatif atau operatif.
R/ penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksi. Kolaborasi untuk pemberian antibiotik. R/ antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme patogen. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, kurang terpajan/mengingat, salah interpretasi informasi. Tujuan: pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses pengobatan. Kriteria Hasil: - melakukan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan dari suatu tindakan.
ABDURRAHMAN 7. FITRIANI HASAN 8. IRMAYANTI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PUANGRIMAGGALATUNG BONE 2017 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan taufiq dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Penulisan makalah ini merupakan salah satu kegiatan dalam mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat II sebagai tugas yang harus diselesaikan. Makalah juga menjadi salah satu aspek penilaian dalam nilai akhir yang digunakan sebagai nilai tambah. Kami membuat makalah ini berdasarkan sistematika yang diberikan Dosen Pembimbing Ikdafilla, S.Kep., Ns. Dengan menggunakan Buku Panduan dan dari berbagai literatur sebagai sumber referensi utama.
Davis company. Long; bc and phipps wj (1985) essential of medical surgical nursing: a nursing process approach st.
Fraktur tertutup (closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar. Fraktur terbuka (open/compound), bila terdapat hubungan antara fragemen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukan di kulit, fraktur terbuka dibagi menjadi tiga derajat, yaitu: 1) Derajat I - luka kurang dari 1 cm - kerusakan jaringan lunak sedikit tidak ada tanda luka remuk.